Tinggal dalam bingkai hatiku sebagai teman seperjalananku. Aku tertawa kau bahagia,kau menangis aku terluka...
Kita mungkin tak menyadari, bahkan aku kian tak mengerti. Perlahan...ketulusanmu menyamarkan kisah persahabatan kita.
Tidak kusesali sekian cerita yg mendekatkan kau dan aku, suka dan duka, dihibur - disakiti, diperhatikan - dikecewakan, didengar - diabaikan, dibantu - ditolak, namun semua ini menjadi jembatan kian dekat hatimu dan aku.
Barangkali suatu saat kau akan memperoleh sebuah kisah indah yg lain. meski tak mampu kubayangkan kau dengan yang lain,
kubiarkan mulutku berkata tidak, meski hatiku kian tersiksa.
Dengan sia-sia aku mencarinya ke setiap alasan,ke setiap pertemuan dan ikatan.
Kucoba yakini tak ada apapun disini, kian rindu yg perlahan kian menyiksaku. Dengarlah sahabat dan rekan seperjalananku,....
jika saja angin mampu berbicara jujur
dia akan berbisik sejuta rindu yg terpantul dalam bilik hatiku. Menembus mega-mega,menggantung diangkasa...menghuni kedalaman jiwaku, terkunci dalam bibirku meski tersirat dari tatapanku.
Andai kau dapat melihat hatiku ..Andai saja kau dapat membaca fikiranku… Betapa ruang jiwaku penuh bayangan dirimu, Menghiasi hari-hariku… Senyum dan suaramu teduhkan jiwaku… Cintailah aku dengan kesungguhanmu..
Andai hatimu penjara, biar aku dipenjara seumur hidupku di dalam hatimu..
Tautkan saja,lepaskan label persahabatan kita jika saja ku mampu menanggalkan segala segan...Ku hadirkan bingkai jiwaku, kubiarkan nama kita tertulis di sana. menghapus jarak dan kesakitan di masa lalu...
Biarlah yang dulu jadi masa laluku, dan kau menjadi masa kini serta masa depanku. Tuhan memberikan rasa cinta dalam diriku, dan aku memberikannya padamu. Tolong jangan diberikan lagi pada orang lain.
Mungkin saja,...
kutemukan damai disisimu, dan kau temukan kesejatian cinta bersamaku.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar